Rabu, 22 April 2015

Makalah Tentang Lingkungan Organisasi

Makalah Tentang Lingkungan Organisasi

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. saya dapat menyusun makalah dengan judul “Lingkungan Organisasi” untuk memenuhi mata kuliah Pengatar Manajemen.
 Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih detail mengenai apa itu lingkungan organisasi, dan bagaimana cara mengelolanya. Saya berharap informasi yang saya dapatkan tidak hanya untuk saya sendiri melainkan untuk para pembaca sebagai ilmu untuk menambah wawasan .
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih ,semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita nantinya .Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah yang saya buat masih jauh dari sempurna . Oleh sebab itulah tidak ada salahnya saya mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya.


Bandung, 15 Maret 2015


Penulis
               

  
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................     
Daftar Isi..............................................................................................................................................     
BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang........................................................................................................................ ....     
B.       Rumusan Masalah.......................................................................................................................       
C.       Tujuan Pembahasan.....................................................................................................................      
BAB II PEMBAHASA
A.   Definisi Lingkungan Organisasi......................................................................................................      
B.   Pengelolaan Organisasi.................................................................................................................      
C.   Faktor-faktor Lingkungan Organisasi............................................................................................     
D.   Hubungan Organisasi dan lingkungan....... .....................................................................................    
BAB III PENUTUP
A    Kesimpulan..................................................................................................................................    
Daftar Pustaka....................................................................................................................................    



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok untuk mencapai sutau tujuan tertentu dengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara umum tujuan dari pada organisasi adalah untuk mencapai tujuan individu yang dilaksanakan dengan cara berkelompok.
Jenis dari pada organisasi sangat beragam, seperti : oraganisasi keluarga, organisasi masyarakat, organisasi sekolah, organisasi politik, organisasi internasional dan lain sebagainya. Setiap jenis organisasi ini mempunyai tujuan dan mekanisme yang berbeda-beda.
Dalam pembahasan organisasi tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.
Suatu organisasi/bisnis akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka mencapai tujuan, berbagai sasaran dan dalam mengemban misinya.
Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya kerena lingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi.
  
B.   Rumusan Masalah
Tentang apa yang menjadi penjelasan latar belakang, maka akan di rumuskan beberapa permasalahan yang di tuangkan dalam bentuk pertanyaan yaitu:
1.      Apakah Lingkungan Organisasi Itu ?
2.      Bagaimana Cara Mengelola Organisasi ?
3.      Faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi lingkungan organisasi ?
4.      Hubungan organisasi dan lingkungan

C.   Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan karya ilmiah ini diantaranya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis:
      1.            Definisi dari lingkungan organisasi manajemen ?
      2.            Untuk Mengetahui  Cara Mengelola Organisasi ?
      3.            Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan organisasi ?
      4.            Bagaimana hubungan antara organisasi dan lingkungan itu sendiri ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. 
Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung adalah organisasi pesaing, pemasok komunitas lokal, konsumer, NGO dan lainnya. 
Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang tidak berpengaruh langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan sosial. Lingkungan secara umum yang harus dianalisis kekuatannya oleh manajer karena mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan adalah kekuatan teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya serta politik dan hukum.
Kekuatan tekhnologi adalah kombinasi dari kemampuan dan peralatan yang digunakan manajer dalam desain, produksi dan distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi informasi juga mempengaruhi kerja alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya.
Kekuatan ekonomi mempengaruhi kebaikan dari suatu negara termasuk suku bunga, inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ekonomi memberikan banyak peluang serta hambatan untuk manajer dan memberikan perubahan bagi seluruh organisasi.
Kekuatan demografis adalah hasil dari perubahan sikap karakterisitik dari populasi seperti umur, jenis kelamin, etnis, ras, orientasi seksual, dan kelas sosial. Perubahan ini menyarankan organisasi untuk menemukan cara untuk memotivasi dan memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan pegawai.
Kekuatan politik dan hukum adalah hasil dari perubahan dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi dan penigkatantekanan dalam perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer mengambil keuntungan dari kesempatan yang diciptakan dari perubahan politik, ekonomi dan hukum secara global sebagai tantangan utama.
Kekuatan sosial budaya adalah tekanan yang berasal dari struktur sosial dalam masyarakat di suatu negara. Struktur sosial adalah pengaturan hubungan antara individual dan grup dalam masyarakat. Masyarakat berbeda secarasubstansi dalam struktur sosial karena terdapat  derajat tinggi dan rendah.
Karena berbagai kekuatan dalam lingkungan umum tersebut, manajer individual dan organisasi harus responsif dalam perubahan dan perbedaan diantara struktur sosial dan budaya nasional dalam semua negara dimana mereka beroperasi.
Terdapat kompleksitas dan ketidakmungkinan untuk diprediksi. Kompleksitas yang mengacu kepada kekuatan yang mempengaruhi organisasi misalnya jumlah kompetitor. Ketidakmungkinan diprediksi adalah tingkat ketidakpastian kekuatan yang dapat mempengaruhi organisasi. Terdapat empat tipe lingkungan yakni lingkungan tenang, lingkungan bervariasi, lingkungan badai lokal dan lingkungan bergolak.
Alasan mengapa kita menganalisis lingkungan yaitu untuk mengetahui dan meramalkan apa yang terjadi besok, menyadari dan mengantisipasi resiko dari tindakan yang dilakukan organisasi, untuk menganalisis faktor politik, sosial, ekonomi
lingkungan eksternal (external environment) adalah segalasesuatu di luar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinya.  Lingkungan internal (Internal environment) adalah faktor-faktor atau kondisi umum yang berada di dalam suatu organisasi.

B.   Mengelola Organisasi
Untuk mengelola organisasi secara efektif dan efisien sangat berkaitan erat dengan usaha pengkoordinasian berbagai kegiatan yang paling berbeda kemudian diarahkan kepada fokus tujuan yang telah disepakati. Terdapat dua hal yang.harus diperhatikan agar pengelolaan organisasi dapat berhasil. Kedua hal ini merupakan hal yang prinsip dalam mengelola organisasi; Pertama, prinsip pengelolaan ( prinsip manajemen ) yaitu bagaimana memimpin orang-orang, serta Kedua, prinsip mengorganisasi kegiatan yang menyangkut orang-orang yang dipimpin tersebut ( prinsip organisasi ). Kedua prinsip tersebut saling memperkuat dan manpunyai dasar yang sama dalam pengelolaan kerja kelorpok individu yurg terlibat dalam suatu organisasi.

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan dalam membawa organisasi mencapai tujuan diperlukan prinsip - prinsip kepemimpinan. Banyak para ahli terdahulu yang mencoba untuk memformulasikan  bagaimana prinsip - prinsip dasar yang harus dilakukan agar suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Diantara prinsip-prinsip tersebut yang merupakan sumbangan abadi hingga saat ini adalah yang diungkapkan oleh seorang Prancis bernama Hendry Fayol. Hendry Fayol yang berangkat dari praktisi sebagai manajer sebuah perusahaan batu bara besar.
Menurut  Fayol tidak diperlukan aturan yang kaku dalam kegiatan kerja, karena kelayakan dalam suatu prinsip pada situasi tertentu merupakan  seni (Art) dari manajemen. Prinsip - prinsip yang dikemukakan  Fayol adalah hasil dari penglamannya selama bekerja. Pada tahun 1929, Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen yang diangkat dari pengalamannya sendiri dimana akan menuntun para manajer dalam mengelola organisasi. Dan 14 prinsip menurut Fayol ialah sebagai berikut :
1.          Pembagian Kerja ( Division of Work )
Setiap pekerjaan sebaiknya dibagi dan dibagi lagi kedalam elemen paling kecil untuk memperoleh keunggulan dari spesialisasi.
2.          Keseimbangan Wewenang  dan Tanggungjawab(Authortty and Responsibihty)
Setiap pegawai tetap ( reguler employee ) sebaiknya diberi delegasi wewenang yang cukup untuk melaksanakan berbagai tanggung jawab penugasan pekerjaan.
3.          Disiplin Karyawan (Discipline)
Seharusnya mematuhi apapun perjanjian yang ada, yang dinyatakan secara jelas diantara mereka dan organisasi, manajer sebaiknya memberi sanksi yang adil atas seluruh kejadian pelanggaran disiplin.
4.          Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Karyawan sebaiknya menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu atasan.
5.          Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan sama sebaiknya dikelompokkan bersama dan beroperasi dibawah rencana yang sama.

6.          Mengebawahkan Kepentingan Individu Terhadap Kepentingan umum
Kepentingan organisasi  Lebih  Diutamakrn Diatas Kepentingan Individu ( Subordination Of Individual Interest To The Common Goal )
7.          Pembayaran Gaji ( Remuneretion )
Pembayaran gaji yang adil, pembayaran seharusnya didasarkan pada pencapaian sasaran penugasan pekerjaan.
8.          Sentralisasi ( Centralization )
Wewenang seharusnya didelegasikan seimbang dengan tanggung jawab.
9.          Rantai Skalar ( The Hierarchy )
Sebuah rantai perintah yang tidak terputus - putus seharusnya ada melalui semua pengarahan dan aliran komrmilasi.
10.      Perintah ( 0rder )
Setiap pekerjaan seharusnya didefinisikan dengan jelas sehingga pegawai tetap (reguler employee) memahami perintah tersebut dan hubungannya dengan pekerjaan lain.
11.      Kesamaan Perlakuan ( Equity )
peraturam dan perjanjian yang dibuat harus diselenggarakan secara terbuka.
12.      Stabilitas Personalia ( Stability of Staff )
Tingkat perputaran tenaga kerja (labor turnover) tidak menguntungkan organisasi, dan mereka seharusnya mempunyai komitmen yang lama.
13.      Inisiatif ( Initiative )
Karyawan sebaiknya didorong untuk berani membuat keputusan didalam batas – batas wewenang yang dideligasikan kepadanya, walaupun beberapa esalahan mungkin akan terjadi.
14.      Semangat Korp ( Esprit de corps )
Karyawan sebaiknya didorong untuk mendefinisikan kepentingannya dengan kepentingan organisasi dan dengan demikian mencapai kesatuan kekuatan yang tercermin dari “persatuan adalah kekuatan organisasi”.


C.   Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Lingkungan Organisasi
Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun secara tak langsung. Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam organisasi terbagi atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
·        Lingkungan Eksternal
            Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur  organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk  dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat  kompleks  dan saling terkait satu sama lain.
            Menurut Astuti (2011), lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi  kinerja  organisasi.  Lingkungan  eksternal  terdiri  dari  dua komponen, yakni berikut ini.
            1.            Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung  relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi  orang-orang  yang  mempunyai  kepentingan  dalam  organisasi  (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing, dan kreditor.
            2.            Lingkungan umum
Lingkungan  umum  meliputi  berbagai  faktor,  antara  lain  kondisi ekonomi,  politik  dan  hukum,  sosial  budaya,  demografi,  teknologi,  dan kondisi  global  yang  mungkin  mempengaruhi  organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri dari atas unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para pesaing, langganan,  lembaga  perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung,  seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan  lain sebagainya (Handoko, 2012).
Lingkungan eksternal adalah semua stakeholder yang berada di luar perusahaan yang mempengarhi operasi perusahaan baik secara langsung maupun tak langsung.  Lingkungan ini sebagian besar tak dapat dikendalikan oleh manajer dan berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh manajer. Dalam operasionalnya, organisasi memperoleh masukan-masukan dari lingkungan eksternal seperti bahan baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya lainnya dari lingkungan eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di dikelola manajer untuk menghasilkan produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa tersebut dijual ke konsumen yang merupakan salah satu unsure lingkukangan eksternal (Anton,  2011).
            1.            Lingkungan eksternal mikro (khusus)
            Menurut Anton (2011), lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
a.      Para Pesaing
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing.
b.      Para Langganan
Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan  harus menganalisis profil langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar. Perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
c.       Pasar Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan harus mampu merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.

d.      Lembaga Keuangan
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar modal.
e.      Para Suplier  
Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan sangat memerlukan peran suplier yaitu untuk menyadiakan behan baku, bahan penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses produksi.
f.        Instansi Pemerintah
Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.
            2.            Lingkungan eksternal makro (umum)
            Lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
            Menurut Astuti (2011), lingkungan eksternal makro meliputi  berbagai  faktor,  antara  lain  kondisi ekonomi,  politik  dan  hukum,  sosial  budaya,  demografi,  teknologi,  dan kondisi  global  yang  mungkin  mempengaruhi  organisasi.  Perubahan  lingkungan  umum  biasanya  tidak  mempunyai  dampak  sebesar  perubahan  lingkungan  khusus,  namun  demikian  manajer  harus  memperhatikannya  ketika  merencanakan,  mengorganisasi,  mengarahkan  serta  mengendalikan  aktivitas organisasi bisnis.
a.      Kondisi  ekonomi.
Tingkat  inflasi,  masalah  pengangguran,  tingkat pertumbuhan  pendapatan  nasional,  keadaan  neraca  pembayaran,  kondisi  pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah  beberapa  faktor  ekonomi  yang  mempengaruhi  praktik  manajemen dalam  aktivitas  bisnis.  Terdapat  hubungan  timbal  balik  antara  keadaan perekonomian  dan  aktivitas  bisnis  atau  dunia  usaha. Kestabilan  dan pertumbuhan  ekonomi  akan  mendorong  perkembangan  dunia  usaha,  dan sebaliknya  perkembangan  dunia  usaha  akan  mewujudkan kestabilan  dan pertumbuhan ekonomi.
b.      Kondisi politik  dan  hukum. 
Terdapatnya  kestabilan  politik  dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum  juga  perlu  diperhatikan  perusahaan,  antara  lain  adanya  peraturan pemerintah  mengenai  pembentukan  dan  pengawasan  organisasi  yang membatasi  kebijakan  manajerial,  termasuk  dalam  hal  pengelolaan  sumber daya manusia.
c.       Kondisi  sosial  budaya 
Para  manajer  perlu  memperhatikan  adanya perubahan  sosial  budaya  masyarakat  khususnya  pola  dan  tren  pasar  yang dituju.  Manajer  perlu  menyesuaikan  strategi  bisnis  terutama  pemasarannya dengan  kondisi  nilai-nilai  sosial,  kebiasaan,  dan  selera  konsumen.  Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
d.      Kondisi  demografi
Kondisi  demografi  mencakup  kebiasaan  yang berlaku  dalam  karakteristik  fisik  dari  populasi,  seperti  jenis  kelamin,  usia, tingkat  pendidikan,  lokasi  geografis,  pendapatan,  konsumsi  keluarga. Perubahan  pada  karakteristik-karakteristik  ini  dapat  berpengaruh  pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan,  mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
e.      Teknologi
Teknologi  merupakan  salah  satu  faktor  lingkungan  umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  keputusan  manajer  terutama dalam hal pengembangan produk.  Sebagai contoh, saat ini dinamika industry  ponsel  sedang  berkembang  pesat,  kita  selalu  mendapat  informasi  adanya  tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang  sangat  cepat.  Hal  ini  karena  terkait  dengan  perkembangan  teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja,  namun  dalam  waktu  beberapa  tahun  belakangan  ini  dengan  perkembangan  teknologi  yang  sangat  pesat,  kita  sudah  dapat  menemukan  ponsel dengan tambahan fitur kamera, video kamera atau bahkan komputer.

f.        Globalisasi
Globalisasi  adalah  salah  satu  faktor  utama  yang  mempengaruhi  organisasi  bisnis.  Manajer  dari  perusahaan  besar  maupun  kecil  yang  ada  di  dalam  negeri  semakin  ditantang  dengan  meningkatnya  jumlah  pesaing  sebagai  dampak  dari  adanya  pasar  global  yang  merupakan  bagian dari lingkungan eksternal.

·        Lingkungan Internal
            Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.
            Menurut Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a.      Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
b.      Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.
c.       Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa  besar saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka mereka  memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan. 

D.   Hubungan Lingkungan dan Organisasi
            Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana dia berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan fenomena yang terjadi pada lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah (Anton, 2011).
            Hubungan lingkungan dan organisasi dapat dillihat melalui model berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan  melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan  stabil dan perubahan dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.
            Model berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat homogenitas dan perubahan lingkungan  yang dihadapinya. Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan yang  dilakukan. Ketidakpastian tinggi jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen homogenitas  yang tinggi. Ketidakpastian moderat jika organisasi  menghadapi kombinasi perubahan  yang dinamis dengan elemen lingkungan yang  sederhana. Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung.
Ketidakpastian lingkungan
Ketidakpastian lingkungan akan membuat manajer perlu mempelajari perubahan lingkungan dan langkah penyesuaian atas perubahan.  Elemen dari ketidakpastian lingkungan adalah ketidakpastian dan kompleksitas.  Ketidakpastian adalah kondisi di mana pimpinan perusahaan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kondisi lingkungannya.  Sedangkan kompleksitas adalah keragaman atau banyaknya elemen eksternal yang mempengaruhi organisasi.  Keragaman tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Ketidakpastian rendah: Elemen lingkungan sedikit, elemen lingkungan berubah perlahan.
b.      Ketidakpastian agak rendah: Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah perlahan.
c.       Ketidakpastian agak tinggi: Elemen lingkungan berjumlah sedikit, elemen lingkungan berubah dinamis.
d.      Ketidakpastian tinggi: Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah dinamis.
Lingkungan dan kompleksitas
Ketidakpastian lingkungan berkaitan dengan kompleksitas artinya ketidakpastian lingkungan yang tinggi cenderung mengakibatkan kompleksitas yang lebih besar. Agar dapat menghadapi lingkungan yang lebih dinamis dan kompleks organisasi menjadi lebih diferensiasi. Organsiasi yang menghadapi ketidakpastian lingkungan perlu memantau lingkungan secara lebih ketat dibandingkan lingkungan yang stabil. Biasanya hal tersebut dilaksanakan dengan menciptakan unit-unit diferensiasi. Sama halnya lingkungan yang kompleks mengharuskan organsasi tersebut membentengi dirinya dengan sejumlah department dan spesialis yang lebih besar.
Lingkungan dan formalisasi
Lingkungan yang stabil seharusnya mengakibatkan formalisasi yang tinggi karena lingkungan yang stabil menciptakan kebutuhan minimal untuk memberi tanggapan yang cepatdan memungkinkan organisasi melakukan penghematan dengan jalan menstandarisasi aktivitas mereka. Tetapi perlu juga berhati-hati bahwa lingkungan yang dinamis pasti mengakibatkan formalisasi yang rendah bagi seluruh organsasi.
Lingkungan dan Sentralisasi
 komples lingkungannya, maka makin didesentralisasi pula strukturnya. Diluar dimensi yang stabil dan dinami, jika sejumlah bersa daktor dan komponen yang tidak sama terdapat pada lingkungan, maka organsasi sebaiknya menghadapi ketidakpastian tersebut melalui desentraslisasi. Disparitas atau perbedaan dalam lingkungan ditanggapi melalui desentralisasi, jika tanggapan tersebut dibutuhkan bagi sub-sub lingkungan yang berbeda, organisasi tersebut akan menciptakan sub-sub unit yang didesentralisasi untuk menghadapinya.

Tekstur Lingkungan
Berdasarkan derajat komplesitas dan ketenangan, menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan Sylvana (2007), ada 4 tekstur lingkungan, yaitu :
a.       Lingkungan  tenang acak: Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara perlahan dan bersifat acak.  Misalnya toko sepatu, tas.
b.      Lingkungan tenang mengelompok: Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding lingkungan sebelumnya.  Misalnya industri perkayuan.  Cenderung stabil, namun jika terkena dampak isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha perusahaan. 
c.       Lingkungan terganggu bereaksi: Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola tertentu.  Misalnya sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain dengan memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh merk yang satu.
d.      Lingkungan kacau: Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan saling berkaitan.  Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini.  Misalnya industri telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.
Strategi mengendalikan lingkungan 
Untuk itu perlu ada strategi mengendalikan lingkungan.  Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
  • Menciptakan hubungan baik dengan elemen-elemen utama yang berpengaruh, meliputi:
a.       Integrasi atau Penggabungan: berusaha menginegrasikan organsiasi lain yang merupakan sumber ketidakpastian, menggabungkannya menjadi bagian dari organisasi kita sendiri,. Inegritas merupakan cara penciptaan hubungan ang paling baik, karena dapat menghilangkan ketergantungan organisasi erhadap elemen-elemen lingkungannya.
b.      Kontak atau Joit Venture (uasaha patungan): usaha patungan mengurangi ketidakpastian melalui ikatan yamng bersifat formal dengan organisasi lainnya. Dalam sebuah usaha patungan, resiko maupun ongkos yang iperlukan untuk suatu kegiatan dapat ditanggung bersama oleh organisasi yang terlibat.
c.       Kooptasi dan interlocking Directoorates: kooptasi adalah usaha untuk mengadopsi seseorang yang dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi anggota organisasi. Contoh yang sring terlihat dari kooptasi adalah banyaknya pejabat pemerintah yang duduk sebagai komisaris perusahaan swasta. Interlocking directorate pada dasarnya sama dengan kooptasi. Seseorang yang mempunyai kedudukan penting pada beberapa organisasi lain diaopsi oleh suatu organisasi, sehingga orang tersebut nisa menjadi saluran komunikasi antar organisasi.
d.      Pengangkatan Eksekutif: salah satu cara untukmengembangkan hubungan yang baik dengan lingkngan. Seseorang yang memiliki keduukan penting atapun berpengaruh dalam lingkngan, diadopsi oleh organisasi.
e.       Iklan dan hubungan Masyarakt: cara tradisional untuk mengembangkan hubungan baik dengan lingkungan dilakukan melaluiiklan, yang tujuannya adaah untuk memperngaruhi selera ataupun pandangan konsumen. Hubungan masyarakat pada dasarnya serupa dengan pemasangan iklan, tetapi dilakukan tanpa mengeluarkan biaya dan ditujukan terutama untuk mempengaruhi pandangan masyarakay mengenai perusahaan ataupun organisasi. Hubungan masyarakat mengusahakan agar organisasi memiliki gambaan yertentu di mata konsumen, leveransir maupun pihak pemerintah
·        Mengendalikan lingkungan agar tidak berbahaya:
a.       Mengubah bidang kegiatan: organisasi dapat mengubah bidang kegiatan untuk medapatkan suasana lingkungan yang lebih ak. Organisasi bisa memilih segmen lingkungan yang persaingannya tidak terlalu berat.
b.      Kegiatan politik: melalui kegiatan politik, organisasi seringkali bisa mempengaruhi bentuk peraturan-peraturan pemerintah, sehingga tidak berbahaya bagi organisasi. Organisasi melakukan hal itu melalui lobbying dengan pihak legislative. Dalam bentuk lain, seringkali terlihat himpunan pengusaha yang sengaja mengikuti suatu aliran politik tertentu agar dapat memperoleh prioritas sebagai rekanan pemerintah.
c.       Asosiasi pengusaha sejenis: seringkali, usaha untuk mempengaruhi lingkungan terlalu berat apabiladilaksanakan oleh suatu organisasi. Kaena itu, muncul asoiasi pengusaha sejenis yang merupakan persatuan dari beberapa organisasi yang bertujuan sama. Adanya persatuan itu memungkinkan terkumpulnya kekuatan maupun sumber daya yang cukup besar untuk mempengaruhi lingkungan.


BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung.
            Lingkungan eksternal langsung adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Sedangkan lingkungan eksternal tidak langsung meliputi  berbagai  faktor,  antara  lain  kondisi ekonomi,  politik  dan  hukum,  sosial  budaya,  demografi,  teknologi,  dan kondisi  global  yang  mungkin  mempengaruhi  organisasi.
            Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham.


Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar